Apa Makna Mokel? Ketahui Arti dan Perspektif dalam Islam

Kata "mokel" sering menjadi topik perdebatan panas selama bulan Ramadhan di Indonesia. Istilah ini berasal dari bahasa Jawa dan menggambarkan perilaku dengan sengaja meniadakannya, misalnya makan atau minum secara sembunyi-sembunyi sebelum waktu yang tepat.

Phenomenon ini pertama kali muncul di Jawa Timur dan Jawa Tengah, tetapi saat ini telah menyebar secara luas melalui platform media sosial. Lalu, sebenarnya apa makna dari kata 'mokel' serta bagaimana hukumnya dalam agama Islam? Ayo kita bahas lebih lanjut melalui artikel yang ada di bawah ini, Bela!

Arti istilah mokel

Secara literal, kata "mokel" datang dari Bahasa Jawa yang artinya dengan sengaja memutuskan untuk tidak menjalankan puasa. Istilah tersebut umumnya digunakan dalam obrolan informal; meski demikian, penting untuk diketahui bahwa hal itu bertentangan dengan hukum Islam. Puasa selama bulan Ramadhan merupakan kewajiban religius yang membawa makna rohani yang besar, sehingga melakukan pembatalan tanpa alasan yang sah menurunkan penghargaan Anda terhadap ibadah tersebut dan dapat menyebabkan pelanggaran serta kerugian pahala.

Kata-kata tersebut sangat umum di telinga publik, khususnya bagi kaum milenial, saat mereka bertukar pikiran setiap hari. Walau begitu, tetap diperlukan pemahaman yang mendalam tentang latar belakangnya supaya kita tak menyakitkan hati pihak lain atau mengabaikan kepentingan spiritualitas. Platform media daring juga memiliki kontribusi signifikan dalam menjalar luas penggunaannya.

Maka dari itu, penggunaan media sosial perlu dilakukan secara cerdas serta dihindarkannya penyebaran berita palsu atau menyesatkan. Lebih baik lagi, prioritaskan konten-konten yang memberikan manfaat dan mendorong semangat menjalankan ibadah puasa.

Hukum mokel dalam Islam

Aturan tentang pelakunya yang tidak menjalankan ibadah puasa dalam agama Islam merupakan kesalahan serius. Apabila ada individu yang secara sengaja mengakhiri kegiatan berpuasa tanpa adanya sebab yang valid sesuai hukum agama (misalnya karena penyakit, melakukan perjalanan panjang, atau halangan lain yang diterima dari segi hukum), maka orang itu harus bertobat dengan cara melaksanakan kembali puasa pada tanggal lain sebagai gantinya (qadha).

Sejumlah ahli agama juga mengatakan bahwa ada kewajiban kafarat, yakni berpuasa selama dua bulan secara berturutan atau menyediakan makanan untuk 60 orang fakir miskin. Mengerti tentang aturan ini amatlah penting supaya kita bisa menjalankan ibadah puasa dengan sepenuhnya bertanggung jawab.

Perbedaan antara mokel dan uzur dalam konteks hukum Islam

Mokel serta uzur syariah merupakan dua konsep terkait dalam praktik keagamaan namun mempunyai makna dan situasi yang berlainan. Mokel merujuk kepada perilaku secara sengaja mengundurkan atau gagal menjalankan kewajiban tanpa adanya dalih yang tepat, hal itu dapat membawa dampak menjadi sebuah kesalahan. Sedangkan uzur syariah sendiri bermakna lain dan perlu penjelasan tambahan sesuai konteks hukum Islam.

Sebagai contoh, uzur syar’i merujuk kepada situasi di mana seseorang memiliki sebab yang sah berdasarkan hukum Islam sehingga mereka dapat melewatkan suatu ibadah, dan dalam kasus seperti itu, mereka mendapatkan kemudahan atau pengecualian dari Allah SWT. Di pihak lain, mokel cenderung berkaitan dengan ketidaktelitian atau perbuatan mengabaikan kewajiban, sedangkan uzur syar’i merupakan alasan yang valid dan disahkan dalam agama Islam untuk tidak melakukan ibadah tertentu.

Tips untuk menghindari mokel

Agar terbebas dari perilaku mangkir, ikuti sejumlah saran di bawah ini.

  1. Sesuaikan niati dan berkomitalah, dimulai dengan tekad yang murni untuk menjalankan kewajiban keagamaan secara sungguh-sungguh.
  2. Rancang sebuah jadwal shalat, membaca Al-Quran, serta melakukan berbagai ibadah lainnya.
  3. Hilangkan rasa males, langsung saja melakukan ibadah tanpa membelakanginya.
  4. Berinteraksi dengan orang-orang yang enerjik dan disekitar teman-teman yang giat dalam ibadah dapat menambah semangat Anda.
  5. Perhatikan ganjaran dan kesalahan untuk mereka yang taat serta hukuman dosa bagi orang-orang yang ragu-ragu.
  6. Bertobat bila sudah terlambat dan coba untuk lebih disiplin.

Demikianlah penjelasan mengenai mokel. Semoga kita bisa menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan dengan khusyu' dan sungguh-sungguh agar mendapatkan ridho serta ganjaran besar dari Allah SWT.

Lebih baru Lebih lama