
- Memelihara kebiasaan makan yang baik merupakan hal penting bagi kondisi fisik yang prima.
Berbagai jenis pangan yang tinggi akan gizi seperti buah-buahan segar, sayur-sayuran, sereal lengkap, serta kacang-kacangan direkomendasikan untuk diikutsertakan dalam diet sehari-hari.
Tetapi, terdapat juga jenis makanan yang harus dijauhkan karena bisa memiliki efek negatif bagi kesehatan.
-
15 jenis makanan yang lebih baik untuk dijauhi
- 1. Makanan olahan
- 2. Produk kue, pai, serta pastry sudah dikemas
- 3. Roti putih serta sereal yang telah diproses
- 4. Soda
- 5. Daging yang dipanggang sampai kehitaman
- 6. Oatmeal instan berperisa
- 7. Es krim berkalori rendah
- 8. Selai kacang dengan kalori lebih rendah
- 9. Permen karet
- 10. Saus creamy
- 11. Jus kemasan
- 12. Masakan yang menggunakan gula dan alkohol
- 13. Makanan beku kemasan
- 14. Makanan yang digoreng
- 15. Danish fruit
15 jenis makanan yang lebih baik untuk dijauhi
Berikut ini adalah 15 jenis makanan yang disarankan oleh pakar nutrisi untuk diminimalkan konsumsinya.
1. Makanan olahan
Makanan proses tingkat tinggi, seperti burger, sering kali memiliki berbagai penambahan zat buatan. Apabila komponen-komponennya jarang bisa dipikirkan sebagai tanaman atau hewan asli dari alam, sebaiknya dikurangi konsumsinya.
2. Produk kue, pai, serta pastry sudah dikemas
Makanan ini sering mengandung lemak trans yang berbahaya bagi kesehatan jantung dan dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2.
3. Roti putih serta sereal yang telah diproses
Roti putih cenderung mengurangi sejumlah besar serat serta kandungan gizinya ketika diproses, tinggal hanya karbohidrat yang bisa menaikkan glukosa darah secara pesat.
4. Soda
Minuman manis ini tinggi gula dan kalori, serta tidak memiliki nilai gizi. Konsumsi soda berlebihan dikaitkan dengan peningkatan risiko obesitas, diabetes, dan penyakit jantung.
5. Daging yang dipanggang sampai kehitaman
Daging yang diproses di temperatur tinggi bisa menciptakan senyawa karsinogenik seperti HCA dan PAH yang terhubung dengan penambahan peluang terserang kanker.
6. Oatmeal instan berperisa
Oatmeal kemasan yang memiliki rasa sering kali memuat jumlah gula tambahan yang tinggi, hal ini bisa membuat kadar glukosa dalam darah melonjak serta menambah peluang terkena gangguan metabolisme.
7. Es krim berkalori rendah
Es krim dengan lemak lebih sedikit biasanya memiliki penambahan pemanis sintetik serta bahan tambahan yang bisa merugikan sistem pencernaan dan proses metabolisme tubuh.
8. Selai kacang dengan kalori lebih rendah
Selai kacang organik tinggi akan lemak baik, sementara varian low fat-nya umumnya memiliki penambahan gula serta natrium yang kurang bermanfaat.
9. Permen karet
Permen tersebut mempunyai kandungan gula berlebihan bersama dengan zat Pewarna dan rasa sintetis yang tak memberikan nilai gizi apapun.
10. Saus creamy
Saus creamy Seperti halnya saus ranch yang umumnya memiliki kandungan lemak jenuh dan kalori berlebihan. Sebaiknya kita ganti dengan menggunakan minyak zaitun dan cuka sebagai pilihan lebih sehat.
11. Jus kemasan
Buah memang menyehatkan, terutama jika dimakan utuh daripada dikonsumsi dalam bentuk jus. Meskipun demikian, jus dari botol seringkali memiliki kadar gula yang tinggi dan hal itu bisa merugikan kesehatan.
12. Masakan yang menggunakan gula dan alkohol
Gula altermatif seperti xylitol dan sorbitol bisa mengakibatkan masalah pada sistem pencernaan, misalnya perut buncit atau diare apabila diminum dengan takaran yang terlalu banyak.
13. Makanan beku kemasan
Makanan olahan beku yang langsung disajikan cenderung mengandung kadar natrium yang tinggi dan gizi yang kurang baik. Sebaiknya carilah pilihan lain seperti buah-buahan atau sayuran segar serta produk frozen food tanpa penambahan konserver kimia.
14. Makanan yang digoreng
Masakan yang di goreng menggunakan minyak cenderung memiliki kandungan lemak jenuh serta kalori berlebihan yang bisa memperbesar peluang terkena gangguan pada jantung.
15. Danish fruit
Walaupun tampak seperti pilihan sarapan yang menyenangkan, kue buah Denmark sebenarnya memiliki kadar gula, lemak jenuh, serta kalori yang cukup tinggi yang bisa memberikan dampak negatif bila dimakan secara berkala.