Mendekati bulan Ramadhan, seorang Muslim harus menyiapkan pengetahuan mengenai bulan ini untuk membuat ibadah puasanya semakin berarti. Salah satu aspeknya adalah mempelajari syarat-syarat wajib dan sah dalam menjalankan puasa.
Sebelum kita membahas tentang syarat penting dan syarat valid dari berpuasa, mari kita ingat kembali apa arti dari puasa itu sendiri. Berpuasa adalah suatu bentuk ibadah wajib yang harus dikerjakan selama satu bulan penuh pada Bulan Ramadhan dengan metode menahan rasa lapar, haus, serta keingingan lain mulai saat fajar muncul hingga ketika matahari tenggelam.
Adapun syarat wajib dan syarat sah puasa akan diulas dalam tinjauan berikut ini.
Syarat sah puasa

Persyaratan untuk menjalani puasa dengan benar adalah elemen-elemen yang harus dipenuhi agar ibadah tersebut sah secara hukum. Jika satupun dari persyaratan penting ini terlewatkan, maka niatan berpuasa Anda akan dianggap tidak sah.
1. Beragama Islam
Salah satu ketentuan agar puasa menjadi sah adalah dengan bersikap sebagai seorang Muslim. Ini menunjukkan bahwa dia tetap setia pada keyakinannya dan tidak beralih ke agama manapun selain Islam. Jika seseorang dari latar belakang agama lain melakukan fast during Ramadhan, puasanya tersebut tidak dianggap valid atau sah karena belum memenuhi salah satu kriteria utamanya.
2. Kesucian setelah masa haid dan bersalin
Berikutnya, orang yang sedang berpuasa haruslah dalam kondisi suci. Untuk wanita, apabila masih dalam masa haid atau nifas, dikecualikan dari kewajiban puasa.
Mereka dapat melaksanakannya kembali setelah selesai menstruasi atau nifas serta sudah suci. Sedangkan wanita yang sedang haid bisa mengganti puasa tersebut diluar bulan Ramadhan, begitu pula dengan yang tengah dalam masa nifas dapat menebusnya dengan fidyah.
3. Berakal sehat
Sehat jiwa pun termasuk dalam kriteria puasa yang sah. Oleh karena itu, apabila seseorang yang memiliki masalah kejiwaan, mabuk, atau orang gila menjalankan ibadah puasa tersebut, maka nantinya puasanya dianggap tidak sah. Kondisi berakal sehat dapat dilihat dari kemampuan individu untuk memilah antara perbuatan yang benar dan yang salah.
4. Masuk waktu puasa
Salah satu syarat agar ibadah puasa berlaku adalah harus dimulai dalam rentang waktu yang tepat. Apabila seseorang melaksanakan puasa di luar jangka waktu tersebut, maka niatannya sebagai ibadah puasa menjadi batal. Puasa wajib dikerjakan sepanjang masa Ramadhan saja. Tambahan pula, ada larangan khusus untuk menjalani puasa pada beberapa momen tertentu misalkun pada hari perayaan.
Syarat wajib puasa

Setelah menjelaskan tentang ketentuan untuk berpuasa secara sah, penting pula bagi Anda untuk mengetahui apa saja syarat-syarat mutlak dalam berpuasa. Syarat-mutlak tersebut merupakan elemen-elemen yang mesti terpenuhi oleh setiap individu sebelum melakukan rukun ibadah puasa. Apabila ada orang yang belum memenuhi persyaratan-persyaratan itu, maka ia dinyatakan gagal dalam memenuhi tanggung jawab keagamaannya.
1. Beragama Islam
Persyaratan awal bagi seseorang agar wajib berpuasa adalah dengan menjadi seorang Muslim atau memeluk agama Islam. Ini karena puasa merupakan salah satu dari lima rukun Islam seperti yang termaktub dalam hadits riwayat Tirmidzi serta Imam Muslim sebagai berikut:
"Abi Abdurrahman, yang merupakan Abdullah bin Umar bin Khattab radhiallahuanhu, mengatakan bahwa dia pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berucap: Agama Islam dibangun atas dasar lima kewajiban penting, yakni menyatakan keyakinan tidak ada tuhan kecuali Allah dan Nabi Muhammad adalah utusannya, melaksanakan sholat, membayar zakat, melakukan ibadah haji di Baitullahan (ka'bah), serta menjalankan fasta pada Bulan Ramadhan." (Hadits Sahih dari Al-Bukhari nomor 7 dan Muslim nomor 19)
2. Baligh
Berikutnya, seseorang yang harus melaksanakan puasa adalah mereka yang sudah mencapai usia baligh. Dalam konteks ini, baligh merujuk pada munculnya sperma dari tubuh pria saat tertidur atau terbangun, serta keluarnya darah haid pada wanita. Untuk anak-anak yang belum menunjukkan tanda-tanda tersebut, maka tidak dipersyaratkan baginya untuk berpuasa.
3. Berakal sehat
Ketentuan penting selanjutnya ialah memiliki akal yang waras. Ini menunjukkan bahwa orang yang sedang mengalamai masalah kesehatan jiwa atau dalam keadaan mabuk tidak dikenakan kewajiban untuk berpuasa. Akan tetapi, jika seseorang menjadi mabuk secara sengaja, dia harus menjalani penggantian puasa pada waktu lain nanti. Hadits tersebut didokumentasikan oleh Abu Dawood dan termasuk golongan hadits shohih.
"Terdapat tiga kelompok yang di luar jangkauan hukum syariah: seseorang yang tertidur sehingga bangun sendiri, individu yang mengalami gangguan mental sampai pulih kembali, serta anak-anak sebelum mencapai usia balig." (Hadis Sahih, diriwayatkan oleh Abu Dawud dengan nomor 3822, dan Ahmad dengan nomor 910. Hadis ini juga ditemukan dalam kitab Al-Nasai.)
4. Mampu
Pada saat puasa, seorang individu perlu menahan diri agar tidak mengonsumsi makanan atau minuman dalam jangka waktu puluhan jam. Oleh karena itu, ritual keagamaan ini wajib dilaksanakan oleh mereka yang memiliki kemampuan serta stamina cukup untuk melakukannya.
Jika seseorang tidak dapat melakukannya, mereka dapat mengganti amal ibadah tersebut di luar Bulan Ramadhan atau membayarkan fidyah sesuai peraturan yang ditetapkan dalam agama Islam. Ini semua tertulis dalam Al-Quran Surat Al-Baqarah Ayat 184 sebagai berikut.
"Oleh karena itu, siapapun dari kalian yang sedang sakit atau melakukan perjalanan (dan tidak dapat puasa), maka harus menambahkan sejumlah hari yang sama untuk berpuasa pada waktu lain. Bagi mereka yang merasa kesulitan dengan hal ini, wajib membayar fidyah, yakni menyediakan makanan untuk seorang fakir miskin." (QS. Al-Baqarah: 184).
Berikut adalah penjelasan tentang ketentuan yang harus dipenuhi. syarat sah puasa Yang dapat membimbingmu selama bulan Ramadhan mendatang. Mudah-mudahan ibadah kita dalam bulan suci Ramadhan nanti dapat terlaksana dengan indah serta dipenuhi berkat, Bela.