
Eddie Howe, pelatih Newcastle United, merencanakan strategi terbaik timnya agar dapat meledak di final Piala Liga Inggris menghadapi Liverpool.
Newcastle menciptakan kejutan besar dengan memenangkan pertandingan melawan Liverpool 2-1 dalam final Piala Liga Inggris pada hari Minggu, tanggal 16 Maret 2025, yang berlangsung di Stadion Wembley.
Gol yang dicetak oleh Daniel Burn di menit ke-45 serta Alexander Isak (52') cuma diberi balasan satu kali saja oleh Liverpool melalui Federico Chiesa (90+4').
Tunggu panjang The Magpies untuk kedatangan piala bergengsi pada akhirnya berakhir.
Sebelum penyelenggaraan Piala Liga Inggris musim ini, gelar utama terakhir yang direngkuh oleh Newcastle Unitedadalah Piala FA pada edisi 1954-1955.
Keberhasilan Newcastle mengalahkan Liverpool dirasakan semakin memuaskan karena di luar dugaan.
Saat ini, kedua tim terpaut sebanyak 23 poin dalam tabel klasemen Liga Inggris.
Newcastle terletak di posisi ke-6 sementara Liverpool menduduki puncak klasemen.
Sejak dikelola oleh Eddie Howe mulai 2021, The Magpies belum pernah memenangkan pertandingan melawan Si Merah.
Pada 8 pertandingan di Liga Inggris, tim tersebut mengalami kekalahan sebanyak tujuh kali dan hanya mampu mencapai seri satu kali saja.
Dalam pertemuan terakhir yang berlangsung tanggal 26 Februari kemarin, Newcastle dikalahkan dengan skor 0-2.
Tidak mengherankan bila Howe menyukai keberhasilan tim yang diasuhnya.
Pelatih strategi itu juga mengakui bahwa ia menutupi kemampuan Newcastle ketika dua tim berhadapan pada tanggal 26 Februari yang lalu.
"Selalu saya pikirkan mengenai masa depan," ujar Howe.
Akan tetapi, dalam beberapa hari mendatang, saya akan mengistirahatkan buku-buku terkait latihan.
Ingin saya menghabiskan waktu untuk merasakan kesuksesan ini sekarang.
Mereka mengelola laga ini dengan cukup apik.
Dua-dua regu sama-sama enggan melakukan kekeliruan.
Sepak bola yang ditampilkan memang tak begitu mengesankan namun kita cukup produktif dalam dua area pinalti.
Tidak kami tunjukkan kekuatan sebenarnya dari skuad saat berjumpa dengan mereka beberapa pekan yang lalu.
Mereka masih berniat untuk mengalahkan lawan dalam perlombaan tersebut namun dengan strategi yang baru.
"Sungguh mengerti tentang sejarah dan berniat untuk membawa klub ini meraih kebanggan," tambah sang pelatih yang berumur 47 tahun itu.
Kami berharap untuk mencetak gol, bermain dengan bagus, serta meraih kemenangan.
Menurut saya, kita melakukan dengan luar biasa hari ini.
Sudah dua minggu kami berusaha mematangkan strategi khusus untuk laga kali ini.
Bila Anda menyaksikan kita berlatih, Anda pasti mengatakan bahwa kita tidak memiliki kesempatan.
Tidak ada yang yakin bahwa Dan Burn berhasil mencetak gol.
Dia tak melakukannya dengan cara itu. Hari ini dia seperti raksasa bagi kita.
Hari ini perasaan saya sangat labil dan tidak mirip dengan sifat asli saya.
Saya paham betapa pentingnya hal ini bagi para pendukung kita saat ini.
Ingin membuktikan sesuatu sehingga mereka merasa bangga dan mengangkat piala sebagai hadiahnya.
Saya sungguh gembira dengan hasil akhir dan performa tim kita. Kita pantas memenangkan pertandingan tersebut hari ini.
Saat Liverpool memasukkan bola ke gawang, terasa begitu sulit.
Saya rasa akan menghadapi perpanjangan masa.
"Mari kita senantiasa menciptakan tantangan bagi kami sendiri, laga tersebut takkan berhenti dengan hasil akhir 2-0," tutupnya.
Eddie Howe saat ini sudah mengembalikan Newcastle United ke tempatnya yang seharusnya di antara papan atas klub-klub Liga Inggris.
Sebelum kedatangan sang individu tersebut, The Magpies dikenal sebagai tim yang sering berada di pertengahan klasemen.
Di musim 2022-2023, Howe berhasil mengantarkan Newcastle mencapai Liga Champions untuk kali pertama sejak tahun 2003-2004.
Pada musim tersebut, Newcastle berhasil mencapai final Piala Liga Inggris namun akhirnya dikalahkan oleh Manchester United dengan skor telak 0-2.
Sekarang Howe berhasil menyodorkan gelarnya yang pertama untuk tim Black White.