Malaysia Ragu dengan Kualitas Pemain Keturunan Grade B-nya dibandingkan Indonesia

Komentator-komentator dari Malaysia menganggap hal itu lumrah dengan kedatangan dua atlet berketurunan asing terkini yang baru-baru ini diperkenalkan kepada masyarakat umum.

Dua atlet berketurunan asing terkini dari tim nasional Malaysia baru-baru ini diumumkan kepada masyarakat umum.

Mereka adalah Hector Hevel dan Jon Irazabal, yang secara berturut-turut memperkuat klub dari liga kedua Portugal yaitu Portimonense serta Sabah FK yang bersaing di Liga Azerbaijan.

Mereka akan menambahkan 3 atlet berketurunan ke dalam skuad nasional Malaysia yang siap bertarung pada pertandingan FIFA Matchday bulan Maret mendatang.

Apabila dibandingkan dengan Indonesia, jelas kedua pemain berketurunan baru Malaysia ini belum mencapai standar kualitas mereka.

Harian Metro dari Malaysia membandingkan kedua atlet asal Malaysia dengan para pesepak bola Indonesia yang memiliki darah campuran dan bersaing di berbagai liga utama Eropa.

Satu di antaranya adalah Jay Idzes, yang kini bertanding untuk Venezia di Liga Italia.

Terdapat juga Thom Haye, Calvin Verdonk, Mees Hilgers, serta Dean James yang memperkuat tim-tim di Liga Belanda.

"Melalui evaluasi sederhana, bisa dipastikan tingkat peringkat pemain itu termasuk dalam kategori peringkat B," demikian tertulis di Harian Metro.

Bisa jadi tak banyak perbedaan antara keterampilan para pemain domestik yang bertanding di Liga Malaysia.

Kondisinya cukup berlainan dibandingkan dengan situasi di Indonesia, tempat para pemain biasanya berasal dari keturunan dan bertarung di liga-liga utama yang tersebar di seluruh Eropa.

"Khususnya di Belanda, terdapat nama-nama seperti Jay Idzes, Thom Haye, Calvin Verdonzong, dan masih ada banyak lagi," imbuhnya.

Seorang ahli sepak bola asal Malaysia, Dr Nasnoor Juzaily Mohd Nasiruddin menyatakan bahwa bakat muda berketurunan campuran yang baru saja bergabung dengan tim nasional Malaysia memiliki keterampilan yang sebanding dengan para pemain domestik.

Menurut Nasnoor, jika pemain lokal memiliki kualitas yang lebih baik dibandingkan dengan pemain keturunan, seharusnya kita memberikan keunggulan pada pemain lokal.

Jangan langsung menganggap mereka hebat hanya karena status sebagai pemain keturunan.

"Berdasarkan latar belakang kedua atlet berketurunan baru ini, mereka tampak seperti pemain biasa saja," katanya.

Namun begitu, Nasnoor menyatakan bahwa meskipun demikian, para atlet berketurunan baru tersebut tetap memerlukan peluang untuk dapat mewakili tim nasional Malaysia.

"Tetapi, mereka harus diberi peluang untuk menunjukkan keahlian mereka selama sesi latihan intensif," katanya.

Saya berharap sang pelatih hanya akan memilih para pemain yang sungguh-sungguh berkualitas tanpa meninggalkan bakat atlet dalam negeri.

Lebih baru Lebih lama