
, Jakarta - Deputi Menteri Pendidikan Tinggi, Ilmu Pengetahuan Alam, dan Teknologi (Deputi Wamentasaintek) Stella Christie menyajikan rancangan kurikulum yang digunakan SMA Unggulan Garuda Akan disesuaikan dengan keperluan warga lokal. Ini bertujuan untuk memacu perkembangan area seputar lokasi pendirian sekolah berdasarkan ide pemerintah itu.
"Ketika pun SMA Unggul Garuda didirikan, kami berencana untuk menyelaraskan kurikulumnya dengan lingkungan sekitarnya. Kami optimis hal ini dapat mendongkrak serta memacu perkembangan ekonomi dalam kalangan penduduk setempat. Kegiatan yang dilakukan oleh para pelajar nantinya juga disesuaikan dengan keperluan warga lokal," jelas Stella saat berkunjung ke situs calon pembangunan SMA Unggul Garuda di Sulawesi Utara pada hari Jumat, tanggal 14 Maret 2025, seperti tercatat dalam laporan pers resmi.
Sekarang dia menyebutkan bahwa Sekolah Menengah Atas Unggulan Garuda akan menerapkan Kurikulum International Baccalaureate (IB). Stella menegaskan bahwa program studi ini meningkatkan kesempatan sebesar 30% bagi siswa untuk diterima di perguruan tinggi terkemuka global jika dibandingkan dengan kurikulum lainnya.
"IB Curriculum lebih terkenal dan memberikan peluang yang lebih besar bagi orang untuk diterima, menurut pendapatku sekitar 30% kesempatan dibandingkan dengan kurikulum lainnya," ungkap Stella saat berada di Jakarta pada hari Rabu, 8 Januari 2025.
Oleh karena itu, tim pengembang kurikulum di SMA Unggulan Garuda melakukan penelaahan terhadap beberapa program studi untuk mengidentifikasi kurikulum yang dapat memperbesar peluang masuk ke perguruan tinggi-top dunia. Berdasarkan hasil riset tersebut, mereka mendapatkan bahwa Kurikulum IB adalah yang paling tepat.
Stella mengatakan bahwa isi kurikulum di Indonesia sebenarnya memiliki berbagai keunggulan. Akan tetapi, dia merasakan bahwa kurikulum tersebut tidak terkenal atau tidak diakui oleh perguruan tinggi bergengsi di seluruh dunia.
"Maka kurikulum IB yang kami telaah dengan cermat akan diterapkan. Sekali lagi, hal ini tidak berkaitan dengan aspek luar negeri, tetapi untuk mencapai tujuan kami," jelas Stella.
Stella berpendapat bahwa menggunakan kurikulum IB dapat membantu mewujudkan tujuan pemerintah dalam mendirikan SMA Unggulan Garuda. Ia ingin memastikan agar dana yang disediakan oleh negara tidak terbuang percuma demi pembangunan sekolah tersebut.
Stella menyebutkan bahwa kurikulum IB juga akan mencakup materi lokal seperti mata pelajaran agama serta kegiatan ekstrakurikulier yang bersifat lokal.
Selanjutnya, saat berada di Kota Tomohon dan Kabupaten Minahasa, Stella menekankan bahwa SMA Unggulan Garuda akan dikelola sebagai sebuah asrama bagi para murid. Tujuannya adalah untuk memfasilitasi interaksi langsung antar siswa sehingga mereka dapat saling mengenali dan belajar tentang keragaman Indonesia. "Dengan begitu, nantinya mereka akan tumbuh menjadi pemimpin yang cerdas dan bijak dengan pandangan dunia namun tetap peduli pada budaya setempat," jelasnya.
Empat tempat konstruksi yang diperiksa di Sulawesi Utara mencakup Kecamatan Tomohon Tengah, Kecamatan Tondano Selatan, serta dua desa di wilayah barat Kecamatan Langowan. Sejumlah hari sebelumnya, dia sudah mengunjungi beberapa area calon lain untuk membangun SMA Unggulan Garuda di Nusa Tenggara Timur bagian setelah itu dan pulau Bangka Belitung.
Hendrik Yaputra turut berpartisipasi dalam penyusunan artikel ini