Banyak orang yang cemas tentang peningkatan berat badan saat melaksanakan puasa.
Oleh karena itu, sebagian orang memilih untuk terus mengejar tujuan diet mereka walaupun tengah melakukan ibadah puasa.
Pola makan selama berpuasa perlu menjadi prioritas utama untuk dikelola dengan hati-hati, sehingga program penurunan berat badan dapat berjalan lancar tanpa mengganggu ibadah puasa Anda.
Menyinggung tentang pola makan selama bulan puasa, ada sebuah pertanyaan yang ditujukan pada seorang ahli gizi.
Bisakah Seseorang Menjaga Pola Makan Sehat saat Berpuasa? Ini Penjelasannya dari Pakar Nutrisi

Pertanyaan:
Bapak, kalau mau melakukan diet selama bulan puasa, bagaimana sebaiknya pola makannya untuk waktu sahur dan berbuka?
Tika, Sleman.
Ahli Nutrisi, R. Radyan Yaminar, S.Gz, Konsultasi dengan Penyaji Makanan:
Apakah sedang berpuasa atau tidak, kebutuhan nutrisi bagi tubuh tetaplah sama.
Sebagai contoh jika kebutuhan nutrisi harian seseorang adalah 2150 kalori, untuk mendapatkan defisit dan mengurangi berat badan biasanya perlu mengurangi asupan kalori tersebut antara 150 sampai dengan 300 kalori.
Arti dari 2150 hingga 300 kalori adalah 1850 kalori, jumlah tersebut nantinya akan dibagikan selama waktu berbuka.
Pada saat puasa dan bukan puasa, perbedaannya hanya terletak pada jadwal makan saja.
4 Keuntungan Konsumsi Sawi Putih bagi Pengidap Asam Urat, Dapat Mengurangi Sakit dan Pembengkakan Yang Terjadi
Jadi frekuensi makannya bisa menjadi 4 sampai 5 kali sehari, tetapi waktu untuk makan akan diundurkan lebih ke arah malam atau dini hari.
Pada saat berpuasa, pola makan terbagi menjadi empat sesi, yakni santap buka puasa atau iftar, selanjutnya makanan dikonsumsi selepas salat maghrib, dilanjuti dengan cemilan usai melaksanakan salat tarawih, dan diakhiri dengan makan sahur.
Saat berbuka puasa atau iftar, disarankan untuk memenuhi 10-20 persen dari total kebutuhan kalori harian atau nutrisi Anda.
Selanjutnya pada waktu makan malam diselenggarakan sekitar 30-40 persen dari total 1850 kalori.
Setelah shalat tarawih dapat makan kembali, kurang lebih 10 hingga 20 persen.
Pada saat berbuka puasa, kira-kira 30-40 persen waktunya dapat dialokasikan untuk makan.
Jadi porsi makannya diperbandingkan menjadi dua kali lipat dan camilannya juga dua kali.
7 Jenis Buah yang Lebih Baik Jangan dikupas, Karena Zat Gizi Bisa Hilang

Profil R. Radyan Yaminar, S.Gz, Seorang Ahli Gizi
Radyan adalah seorang nutrisionis yang berperan sebagai sumber informasi utama di Tribun Health.
Saat ini dia melaksanakan pekerjaannya sebagai pakar nutrisi di Rumah Sakit Nirmala Suri Sukoharjo.
Dia dengan aktif berbagi informasi tentang pendidikan nutrisi dan kesehatan melalui platform-media sosial pribadinya.
Profils R. Radyan Yaminar, S.Gz., Spesialis Gizi di Rumah Sakit Nirmala Suri Sukoharjo
Seperti yang terlihat di Instagram (@radyanyaminar) dan LinkedIn (R. Radyan Yaminar, S.Gz).
Radyan adalah lulusan dari Universitas Muhammadiyah Surakarta yang mengambil jurusan Keilmuan Nutrisi.
Dia didaftarkan sebagai pelajar dari September 2014 sampai Januari 2019.
Saat ini, Radyan pun sudah menuntaskan pendidikan profesinya sebagai Dietitian.
Lihat Berita dan Tulisan Lainnya Di
Google News
()
7 Khasiat Mengonsumsi Air Kelapa di Saat Berbuka Puasa, Salah Satunya Meningkatkan Imun Badan