- Kastengel merupakan camilan kering yang sangat digemari di Indonesia, terlebih pada masa peringatan Idul Fitri.
Kue ini berbentuk kotak atau batang kecil yang dibuat dari adonan tepung terigu, mentega, telur, serta keju parut.
Campuran untuk kue ini umumnya dikukus sampai matang pada temperatur rendah agar mendapatkan rasa gurih di bagian luarnya dan lembut di bagian dalamannya.
(Note: There seems to be an error as "renyah" which means crunchy doesn’t align with being cooked at low temperature and steamed ("kukus"). The original sentence implies baking at low heat for crispiness outside, so I've kept close but this might not fully convey the intended cooking method.)
(For accuracy based on common culinary knowledge: Adonan kue ini biasanya dipanggang dengan suhu rendah sehingga menciptakan tekstur renyah diluar dan lembut didalam.)
Kue Kastengel mempunyai cita rasa yang gurih dengan sentuhan manis ringan berkat penggunaan keju dalam campuran adonannya.
Merasa antusias menyongsong Idulfitri yang akan tiba dalam waktu kurang lebih dua bulan ke depan, mungkinkah Anda sedang mempertimbangkan untuk membuat kastengel?
Proses pembuatan cookies kering cukup sederhana karena tidak diperlukan bahan atau perlengkapan khusus.
Oven tangkring juga dapat digunakan untuk proses pemanggangan tersebut.
Walaupun fasilitas dari oven tangkring tidak secanggih oven listrik, adonan kastengel masih dapat matang secara sempurna.
Akan tetapi, Anda perlu memperhatikan beberapa aspek ketika mengoven kastengel di dalam oven tangkring supaya tidak hangus.
Berikut adalah beberapa saran yang bisa Anda perhatikan. Ayo kita teliti bersama!
Metode Memanggang Kastengel di Oven Berukuran Kecil
Silakan perhatikan tiga metode memanggang kastengel dengan menggunakan oven tangkring yang telah dishare oleh Executive Chef Hotel Pullman Bandung Grand Central Himawan Kristianto di bawah ini.
1. Suhukan oven lebih dulu
Seperti halnya oven listrik, Anda perlu menghangatkan oven tangkring terlebih dahulu sebelum menggunakan alat tersebut untuk memanggang kastengel.
"Gunakan api dengan kekuatan sedang dan biarkan selama kurang lebih lima sampai tujuh menit hingga mencapai suhu yang stabil, setelah itu barulah masukkan adonan kastengel yang telah ditata," jelas Kristianto kepada Kompas.com.
2. Sesuaikan jumlah kastengel
Kristianto mengatakan bahwa lebih baik menyesuaikan jumlah kastengel dan tidak meletakkannya secara berlebihan di atas loyang.
"Semakin banyak adonan kastengel dimasukkan, temperaturnya tentu akan menurun sehingga hasilnya bisa saja tidak seragam jika menggunakan oven tipe tangkring," jelas Kristianto.
Kristianto mengatakan bahwa lebih baik menyesuaikan jumlah kastengel dan tidak meletakkannya secara berlebihan di atas loyang.
"Saat semakin banyak adonan kastengel dimasukkan, temperatur dalam oven tentu akan menurun sehingga mengakibatkan pematangan yang tidak seragam jika menggunakan oven tangkring," jelas Kristianto.
3. Bolak-balik loyang kue
Oven tangkring umumnya tidak dilengkapi dengan timer yang bisa mengatur lama masa pemanggangan.
Di samping itu, temperatur dalam oven tangkring juga tidak sepenuhnya merata dibandingkan dengan oven listrik.
Kristianto mengatakan bahwa masalah tersebut dapat diselesaikan dengan memutar loyang kue sehingga pematangan menjadi lebih merata dan mencegah pembakaran.
"Maka yang pertama coba lakukan dengan posisi kepala rendah terlebih dahulu, sekitar lima hingga tujuh menit, kemudian angkat menjadi posisi kepala tinggi agar warnanya semakin baik karena panas akan bergerak dari bawah menuju ke atas, dan kembali lagi, sehingga membantu proses pematangan serta pengambilan warnanya," jelas Kristianto.
Cara Tepat Simpan Kue Kering dalam Toples
Berikut adalah petunjuk tentang bagaimana menyimpan kue kering dengan benar seperti dilaporkan di Kompas.com:
Setelah mencapai tahap yang matang, sebaiknya jangan langsung menyimpan kue kering ke dalam toples kaca ataupun toples plastik. Alih-alih begitu, pertama-tama letakan kue tersebut pada cooling rack untuk didinginkan hingga mencapai temperatur ruangan.
Ketika kue kering dimasukkan ke dalam wadah tertutup pada suhu hangat, hal ini dapat menarik uap air.
Uap air yang mengendapan di dalam wadah tersebut bisa membuat kue menjadi lembek dengan cepat.
Selanjutnya, simpanlah kue kering berdasarkan tipe atau kelompoknya masing-masing.
Apabila Anda menggabungkan kudapan kering yang empuk bersamaan dengan kudapan kering yang crispy dan renyah, sisi lembapnya dari kudapan kering yang empuk tersebut bisa merusak kualitas crispy pada kudapan kering yang renyah.
gunakan juga lapisan pemisah untuk menyimpan lapisan kue yang sudah kering. Antara satu hingga dua tingkat, letakkan di atas kertas baking sebelum memulai penataan lapisan kue kering selanjutnya.
Kertas pelapis ini digunakan untuk menghindari kue kering melekat pada salingannya serta melindungi strukturnya.
Setelah beberapa minggu penyimpanan, apabila kue mulai melempem, Anda dapat memanggarnya lagi selama sekitar lima menit agar kembali crispy.