5 Tips Menenangkan Si Kecil yang Marah Karena Tak Dapat Gadget

Pemanfaatan perangkat elektronik seperti smartphone atau tablet kini tak bisa lepas dari rutinitas harian bahkan bagi balita. Fenomena tersebut sering kali disebabkan oleh banyaknya orangtua yang menggunakan teknologi tersebut sebagai cara untuk menyegarkan atau meredakan si kecil. Keadaan semacam itu membuat buah hati jadi sangat bergantung pada alat-alat canggih tersebut dan kesulitan apabila pemakaian mereka dikurangi atau dilarang.

Salah satu efek umum dari hal itu adalah munculnya tantrum atau pelepasan emosi dalam bentuk teriakan, air mata, dan perbuatan agresif. Lalu bagaimana kita bisa menangani tantrum di anak-anak? Di bawah ini ada petunjuk sederhana untuk meredam keadaan seperti itu.

1. Tentukan Batas dari Awalnya

Orangtua harus menetapkan pedoman tentang waktu serta lama pemakaian alat elektronik, contohnya dengan melarang penggunaannya menjelang tidur. Tambahan pula, mereka perlu mendefinisikan tipe konten apa saja yang bisa dijangkau putra-putrinya, dalam kasus ini orangtua mampu memanfaatkan opsi penyaringan bawaan dari berbagai aplikasi maupun model aplikasi tertentu yang telah dipasangkan ke peranti tersebut. Penting sekali memberi batasan soal pengunaan alat-alat digital guna menciptakan proteksi atas ragam materi yang dapat disaksikan atau digunakan si buah hati.

Sampaikan peraturan ini secara jelas dan tetap sama supaya sang buah hati bisa paham kalau ada batasan waktu untuk main gadget. Bisa dibilang oleh orang tuanya, "Hanya boleh nge-gadget sebentar saja, yaitu 30 menit selepas makan siang." Apabila anak telah biasa dengan ketetapan tersebut, rewel karena tidak diizinkan menggunakan gadget akan berkurang.

2. Pindahkan Fokus ke Kegiatan yang Menggugah Keseruan

Seringkali tantrum muncul saat si kecil belum paham cara lain untuk hiburan selain memegang perangkat elektronik. Menyediakan opsi kesibukan lain bisa menjadi solusinya. Bisa dengan ajak mereka melukis, membaca cerita, bersenandung lagu, mencoba teka-teki, ataupun berekreasi di area terbuka.

Pastikan bahwa kegiatan tersebut cocok dengan hobi si anak agar dia merasa tertarik dan tak mengganggap dirinya rugi ketika penggunaan gadget dibatasi. Sebagai contoh, bila sang buah hati gemar memainkan game peran, persiapkanlah mainannya semisal boneka atau pakaian seragam guna menstimulasi kreativitas mereka.

3. Jaga Ketenangan Saat Menyikapi Ledakan Emosi Si Kecil

Terkadang para orangtua merasa jengkel hingga marah saat anak mereka memulai sebuah tantrum gara-gara tak mendapat alat elektronik. Untuk itu, usahakanlah agar tetap tenang. Hindari ikut-ikut dalam hal ini secara emosional ataupun langsung mengalah dengan menyodorkan perangkat tersebut. Mari biarkan si kecil meluapkan rasa frustasinya sementara Anda sebagai orangtua berusaha penuh pengertian atas apa yang dirasakannya.

Sebagai contoh, orangtua bisa berkata, "Papa paham dek sedih gara-gara belum boleh main gadget saat ini, namun kita telah sepakat untuk hanya menggunakan setelah menyelesaikan makan siang." Dengan demikian, sang anak akan merasa dimengerti sementara masih menyadari pentingnya menjaga peraturan yang ada.

4. Pakailah Hadiah sebagai Sarana Penguatan Positif

Satu strategi yang tepat guna bila sang buah hati mampu mematuhi peraturan tanpa adanya adegan temper tantrum ialah dengan memberikan penghargaan. Sebagai contoh, apabila si kecil tetap tenang meski masa mainan elektronik sudah habis, berilah ucapan selamat atau suvenir sederhana layaknya lembar stiker kesukaannya.

Penekanan positif ini membantu anak memahami bahwa tindakan yang baik akan mendapat penghargaan, membuatnya lebih bersemangat untuk mengatur perasaannya di kemudian hari.

5. Jadilah Teladan Yang Baik

Seringkali, anak-anak mengikuti cara tingkah laku orang tu mereka. Bila orang tua terus-menerus asyik dengan perangkat elektroniknya, hal ini dapat membuat anak bingung tentang alasan di balik larangan tersebut. Usahakan kurangi pemakaian gadget ketika bersama si kecil dan gantikan dengan interaksi tatap muka yang lebih intensif.

Sebagai contoh, ubahlah kebiasaan mengecek ponsel menjadi bermain bersama anak. Ini dapat mengembangkan ikatan yang lebih kuat serta mendukung pemahaman anak tentang adanya banyak aktivitas seru di luar perangkat elektronik.

Menangani rewelnya si kecil ketika tak dapat main gadget tentu butuh kesabaran serta kedisiplinan. Tetapkan aturan yang jelas, sediakan pengganti aktifitas lain, lalu rayakan upaya positif mereka dalam menghadapi hal ini agar buah hati bisa cepat menyesuaikan diri tanpa menjadi terlalu bergantung kepada alat elektronik tersebut. Jangan lupa, peranan Anda sebagai orangtua amat vital guna menciptakan pola hidup baik dan mendorong pertumbuhan serta perkembangan sang anak dengan sempurna.

Lebih baru Lebih lama